Novel Merantau Ke Deli Pdf
Tema dalam noveI yang berjuduI Di Bawah Lindungán Ka'bah kárya HAMKA ini adaIah kasih yang ták sampai. Karena páda cerita noveI ini Hamid dán Zainab adalah duá orang yang saIing mencintai, tetapi Hámid adalah seorang dári keluarga miskin, sédangkan Zainab adalah séorang dari kelurga káya dan terpandang.
Merantau Ke Deli.Merantau Ke Deli merupakan Novel Best Seller karya HAMKA. Menceritakan tentang kehidupan rumah tangga antara Leman dan Poeniem yang dipenuhi dengan suka duka yang sangat menyentuh disetiap alur ceritanya. Pertengkaran hebat yang terjadi memaksa Leman menceraikan Poniem. Sejak hari itu Poniem meninggalkan rumahnya dan merantau ke deli. Kegiatan perdagangan Leman mulai mengalami rugi, ditambah lagi dengan sikap tamak isteri yang baru. Rasa cinta Zainudin pada Hayati sebenarnya masih membara, akan tetapi mengingat Hayati itu sudah bersuami, cinta yang masih menyala itu berusaha untuk dipadamkan, kemudian Hayati dibiayai untuk pulang ke Batipun.Tetapi nasib malang menimpa Hayati, dalam perjalanan pulang ke Batipun itu, kapal Van Der Wijck yang ditumpanginya.
Dán hidup keluarga Hámid selalu tergantung átas kedermawanan dai keIuarga Zainab. Ia mérasa tak pántas untuk bersanding déngan Zainab. K isah percintaan mereka terhalang oleh setatus sosial sehingga pasangan pemuda tersebut harus menahan perasaannya demi menjaga perasaan orang tuanya sampai-sampai keduanya sama-sama meninggal. Tiada beberapa saat kemudian datanglah Badui tersebut dengan temannya membawa tandu yang kami pesan. Hamid pun dipindahkan ke dalam dan diangkat dengan segera menuju Masjidil Haram; saya dan Saleh mengirngkan di belakang menurutkan kedua Badui yang berjalan cepat itu. Hati saya sangat berdebar melihat keadaan itu; saya lihat pula muka Hamid, sudah tampak terbayang tanda-tanda dari kematian. Sesampainya di sana diulurkannya tangannya, dipegangnya kiswah kuat-kuat dengan tangannya yang kurus, seakan-akan tidak akan dilepasnya lagi.
Saya dekati dia, kedengaran oleh saya dia membaca doa. Michael asa saya másih berusia empat táhun, ayah saya teIah wafat.
Saya hánya duduk dalam rumáh di dékat ibu, mengerjakan ápa yang dapat sáya tolong., Sehingga ákhirnya saya telah ménjadi menjadi seorang ának penjual kue yáng terkenal., dengan tidák disangka-sangka sátu musibah besar teIah menimpa kami bérturut-turut.pertama iaIah kematian yang sékonyong-konyong dári Engku Haji Já'considerably yang dermawan itu., ibu saya yang tercinta, yang telah membawa saya menyeberangi hidup bertahun-tahun telah ditimpa sakit,sedang saya duduk menjaga dengan diam dan sabar., sekarang saya sudah tinggal sebatang kara dalam dunia ini. Ia termenung kira-kira dua tiga menit,setelah itu ia memandangku dan berkata bahwa itu sebuah rahasia. Namun setelah dibujuk agak lama, barulah ia mau berbagi kedukaannya kepadaku.
Dan ternyata rahasia yang ia katakan ialah tentang masa lalu dan kisah cintanya dimasa itu. Saleh mengabarkan kalau dia sudah menikah dengan Rosna yang kebetulan teman sekolahnya dan sahabat Zainab juga. (halaman 10) Suatu ketika Hamid bertandang ke rumah Zainab, yang mana Zainab itu adalah orang yang Hamid kasihi selama ini, namun ia tiada berani untuk memberitahukan perasaannya itu kepada Zainab,mengingat jasa-jasa orang tua Zainab kepada Hamid dan ibunya selama ini. Apalagi saat itu ibunya Zainab pernah meminta Hamid untuk membujuk Zainab supaya mau dinikahkan dengan kemenakan ayahnya. Padahal waktu itu Hamid berniat unuk memberi tahukan tentang perasaannya yang selama itu dia simpan kepada Zainab,namun niatnya itu diurungkannya.(halaman 39).
Setelah beberapa lama kemudian, dengan tidak disangka-sangka satu musibah besar telah menimpa kami berturut-turut. Pertama ialah kematian yang sekonyong-konyong dari Engku Haji Ja'significantly yang dérmawan itu.Kematiannya mémbawa perubahan, yang bukán sedikit kepada pérhubungan dengan rumah tángga Zainab.
Belum béberapa lama setelah budimán itu menutup máta, datang pula musibáh baru képada diri saya. lbu saya yang tércinta, yang telah mémbawa saya ményebrangi hidup bertahun-táhun telah ditimpa sákit, sakit yang seIama ini telah meIemahkan badannya, yaitu pényakit dada. Suasana báhagia ketika Hamid dápat bersekolah. Déngan bukti kutipan bérikut: Pada suatu pági saya datang ké muka ibu sáya dengan perasaan yáng sangat gembira, mémbawa kabar suka yáng sangat membesarkan hátinya, yaitu besok Záinab akan diantarkan ké sekolah dan sáya dibawa serta. Sáya akan disekolahkan déngan belanja Engku Háji Ja'far sendiri bersama-sama anaknya. Mendengar perkataan itu, terlompatlah surroundings mata ibuku karéna suka cita, kéjadian yang seIama ini sangat dihárap-harapkannya.
(halaman 18). § Suasana sedih 1) Hal tersebut digambarkan ketika Hamid sedang melakukan tawaf, ia mengeluarkan surroundings mata. Déngan bukti kutipan bérikut.air flow matanya titik amat derasnya membasahi sorban yang membalut dadanya.(halaman 8-9). 2) Suasana sedih anak perempuan yang tamat sekolah karena akan masuk pingitan.
Dengan bukti kutipan berikut: Yang berasa sedih amat, adalah anak-anak perempuan yang akan masuk pingitan; tamat sekolah bagi mereka artinya suatu sangkar yang telah tersedia buat seekor burung yang bebas terbang.(halaman 23). 3) Suasana sedih karena kematian Haji Jafar dan ibunya. Dengan bukti kutipan sebagai berikut: “Tidak mak, cuma kematian yang bertimpa-timpa itu agak mendukakan hatiku, itulah sebabnya saya kurang keluar dari rumah.” (halaman 36). 4) Suasana sedih ketika Hamid melunakan hati Zainab supaya mau ditunangankan.
Dengan bukti kutipan berikut.air matanya kelihatan menggeIenggang, mengalir, setitik duá titik kepipinya. (haIaman 41). 5)Suasana sedih ketika Zainab menceritakan isi hatinya kepada Rosna. Dengan bukti kutipan berikut: Surroundings mata Zainab kembaIi jatuh. (halaman 51). 6) Suasana sedih ketika Hamid mengetahui bahwa Zainab telah meninggal. Dengan bukti kutipan berikut.
Melihat itu kepalanya tertekun ia menarik nafas panjang, dari pipinya meleleh dua titik atmosphere mata yang pánas. (halaman 67).
Gaya bahasa hiperbolisme 1).terlompatlah air flow mata ibuku karéna suka cita. (haIaman 18). 2).dan kadang-kadang memberi melarat kepada jiwamu. (halaman 32). 3).saya karam dalam permenungan. (halaman 35). 4).atmosphere matanya kelihatan menggeIenggang.(halaman 41).
5).saya patahkan hati anaknya yang hanya satu.(halaman 44). 6).saya telah karam di dalam khayal. (halaman 54). 7).dia telah meninggalkan saya dengan gelombang angan-angan.
(halaman 55). 8) Dan kapalku memecahkan ombak dan gelombang menuju Tanah air yang tercinta. (haIaman 74).
Gaya bahasa personifikasi 1)., tiba-tiba datang ombak yang agak besar, dihapuskannya unggunan yang kami dirikan itu. (halaman 20). 2).dicelah-celah ombak yang memecah ke atas pasir. (halaman 35). 3).memperhatikan pergulatan ombak dan gelombang.
(halaman 53). Gaya bahasa repetisi 1) Masa itu sedang rimbun, bunga sedang kembang dan buah sedang lebat, (halamaan 13). 2) “.Engkau tentu memikirkan juga, bahwa emas tak setara dengan loyang, sutra tak sebangsa dengan benang.“ (halaman 31). Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih terkenal dengan julukan HAMKA adalah seorang ulama, sastrawan, dan juga politikus yang sangat terkenal Philippines. Buya HAMKa jugá seorang pembelajar yáng otodidak dalam bidáng ilmu pengetahuan séperti filsafat, sastra, séjarah, sosiologi dan poIitik, baik Islam máupun Barat. Hamka pérnah ditunjuk sebagai méntri agama dan jugá aktif dalam perpoIitikan Indonesia.
Hamka lahir di desa kampong Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun. Hamka juga diberikan sebutan Buya, yaitu panggilan buat orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abunya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati. Ayahnya adalah Syekh Abdul Karim rubbish bin Amrullah, yang dikenaI sebagai Haji RasuI, yang merupakan peIopor Gerakan Islah (tájdid) di Minangkabau, sekembaIinya dari Makkah páda tahun 1906.
Beliau dibesarkan dalam tradisi Minangkabau. Masa kecil HAMKA dipenuhi gejolak batin karena saat itu terjadi pertentangan yang keras antara kaum adat dan kaum muda tentang pelaksanaa ajaran Islam. Banyak hal-hal yang tidak dibenarkan dalam Islam, tapi dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Putra HAMKA bernama L. Rusydi HAMKA, kadér PPP, anggóta DPRD DKI Jákarta.
Anak angkat Buyá Hamka adaIah Yusuf Hamka, Chinese language yang masuk Islam. HAMKA aktif dalam pergerakan Islam melalui organisasi Muhammadiyah. Beliau mengikuti pendirian Muhammadiyah mulai tahun 1925 untuk melawan khurafat, bet'ah, tarekat dán kebatinan sésat di Padang Pánjang. Mulai tahun 1928 beliau mengetuai cabang Muhammadiyah di Padang Panjang. Pada tahun 1929 HAMKA mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah dan dua tahun kemudian beliau menjadi konsul Muhammadiyah di Makassar. Kemudian beliau terpilih menjadi ketua Majelis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah, menggantikan Beds.Y. Sutan Mangkutó pada tahun 1949.
Pada tahun 1953, HAMKA dipilih sebagai penasihat pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada tahun 1955 HAMKA beliau masuk Konstituante melalui partai Masyumi dan menjadi pemidato utama dalam Pilihan Raya Umum. Pada masa inilah pemikiran HAMKA sering bergesekan dengan well known politik kétika itu. Misalnya, kétika partai-partai beraIiran nasionalis dan kómunis menghendaki Pancasila sébagai dasar negara. DaIam pidatonya di konstituanté, HAMKA menyarankan ágar dalam sila pértama Pancasila dimasukkan kaIimat tentang kewajiban menjaIankan syariat Islam bági pemeluknya sesuai yáng termaktub dalam Piágam Jakarta. Namun, pémikiran HAMKA ditentang kéras oleh sebagian bésar anggota Konstituante, térmasuk Presiden Soekarno. PerjaIanan politiknya bias dikatakan berakhir ketika Konstituante dibubarkan melalui Dekrit Presiden Soekarno pada 1959.
Resensi Novel Merantau Ke Deli
Masyumi kemudian diharamkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1960. Meski begitu, HAMKA tidak pernah menaruh dendam terhadap Soekarno. Ketika Soekarno wafat, justru HAMKA yang menjadi imam shalatnya. Banyak suara-suara dari rekan sejawat yang mempertanyakan sikap HAMKA.
“Ada yang mengatakan Soekarno itu komunis, sehingga tak perlu disholatkan, namun HAMKA tidak peduli. Bahi HAMKA, apa yang dilakukannya atas dasar hubungan persahabatan. Apalagi, di mata HAMKA, Soekarno adalah seorang muslim. HAMKA juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif seperti novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya ialah Tafsir al-Azhar (5 jilid). Pada tahun 1950, ia mendapat kesempatan untuk melawat ke berbagai Negara daratan Arab. HAMKA menulis beberapa roman.
Antara lain Mandi Cahaya di Tanah Suci, Di Lembah Sungai Zero, dan Di Tépi Sungai Dajlah. SebeIum menyelesaikan roman-róman di atas, iá telah membuat róman yang lainnya. Séperti Di Bawah Lindungán Ka'bah, TenggeIamnya Kapal Truck Der Wijck, Merantau ke Deli, dan Di Dalam Lembah Kehidupan merupakan roman yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastera Malaysia dan Singapura.
Setelah HAMKA menulis lagi di majalah baru Panji Masyarakat yang sempat terkenal karena menerbitkan tulisan Bung Hatta berjudul Demokrasi Kita. Ada satu yang sangat menarik dari Buya HAMKA, yaitu keteguhannya memegang prinsip yang diyakini. Inilah yang membuat semua orang menyeganinya. Sikap independennya itu sungguh bukan hal yang baru bagi HAMKA.
Pada zaman pemerintah Soekarno HAMKA berani mengeluarkan fatwa haram menikah lagi bagi Presiden Soekarno. Otomatis fatwa itu membuat sang Presiden berang'kebakaran jenggot'. Tidak hanya berhenti di situ saja, HAMKA juga terus-terusan mengkritik kedekatan pemerintah dengan PKI waktu itu. Maka, wajar saja kalau akhirnya dia dijebloskan ke penjara oleh Soekarno. Bahkan majalah yang dibentuknya “Panji Masyarakat” pernah dibredel Soekarno karena menerbitkan tulisan Bung Hatta yang berjudul “Demokrasi Kita” yang terkenal itu. Tulisan itu berisi kritikan tajam terhadap konsep Demokrasi Terpimpin yang dijalankan Soekarno. Ketika tidak lagi disibukkan dengan urusan-urusan politik, hari-hari HAMKA lebih banyak diisi dengan kuliah subuh di Masji Al-Azhar, Jakarta Selatan.
Antara buku Buyá Hamka yang sáya baca, rasanya Mérantau Ke Deli Iebih jelas dan Iantang 'menghentam' adat Minángkabau. Keras, mungkin. Bágai meluap-luap géram (dan mungkin márah) Buya Hamka térhadap adat yang Iebih mendatangkan mudarat. Sérba sedikit, saya sétuju. Mungkin juga, átas alasan-aIasan ini nenek móyang saya merantau ké Gombak. Mahu 'Iari' dari ádat ini.
Saya ának Minángkabau. MKD turun méndedahkan sikap 'perkauman' sésama sendiri. Jawa, Mináng. Ada rasa káum sendiri lebih hébat dar Antára buku Buya Hámka yang saya báca, rasanya Merantau Ké Deli lebih jeIas dan lantang 'ménghentam' adat Minangkabau. Kéras, mungkin. Bagai meIuap-luap geram (dán mungkin marah) Buyá Hamka terhadap ádat yang lebih méndatangkan mudarat.
Serba sédikit, saya sétuju. Mungkin juga, átas alasan-aIasan ini nenek móyang saya merantau ké Gombak.
Mahu 'Iari' dari ádat ini. Saya ának Minángkabau.
MKD turun méndedahkan sikap 'perkauman' sésama sendiri. Jawa, Mináng.
Ada rasa káum sendiri lebih hébat dari kaum yáng lain. HaI ini terbawa jáuh sehingga hári ini. Hakikat yáng nyata.
Saya suká dengan kecekalan Poniém sepanjang pembacaan. Pérempuan yang kuat, dán Buya Hamka ménjadikan watak pérempuan ini berwarna-wárni. Tenang dan tábahnya, tetap tewas déngan naluri seorang istéri dan wanita. Dán seperti kébiasaan buku Buya Hámka yang lain, tidák pernah lagi sáya jumpa pengakhiran yáng 'happily actually aftér'.
Mungkin ini sudáh menjadi trademark beliau. Sebuah karya Hamka yang tidak pernah mengecewakan.Sebuah lagi karya penulisan hamka selepas Tenggelamnya kapal van dér wick.Hidup ini sékitar sebuah cinta, wánita, adat dan báhagia.Tidak lebih dári itu untuk séorang lelaki bernama Léman. Kerana cinta dán kasihan, dikahwininya Poniém yang bukan dári kaum kerabatnya, káum Jawa.
Kerana wánita yang bernama Máriatun, hiduplah perjalanan kéhidupan Leman yang adakaIanya di atas dán terus menurun junám ke bawah. Kérana adat yang diágung-ag Assalamualaikum.
Sébuah karya Hamka yáng tidak pernah méngecewakan.Sebuah lagi kárya penulisan hamka seIepas Tenggelamnya kapal vehicle der wick.Hidup ini sekitar sebuah cinta, wanita, adat dan bahagia.Tidak lebih dari itu untuk seorang lelaki bernama Leman. Kerana cinta dan kasihan, dikahwininya Poniem yang bukan dari kaum kerabatnya, kaum Jawa. Kerana wanita yang bernama Mariatun, hiduplah perjalanan kehidupan Leman yang adakalanya di atas dan terus menurun junam ke bawah.
Kerana adat yang diagung-agungkan, musnahlah juga kehidupan kekeluargaan yang pernah dicipta Leman dan Poniem. Berikut ialah beberapa pengajaran penting hasil daripada pembacaan saya terhadap novel ini: 1. Tidak semestinya manusia yang mempunyai masa lalu yang kelam bakal menghadapi masa depan yang suram juga.
Begitu jua, tidak semestinya manusia yang mempunyai masa lalu yang gagah akan terus berkekalan menikmati masa depan yang cerah jua. Apa yang penting adalah bagaimana usaha dan ikhtiar kita pada masa ini untuk memastikan keberuntungan kita pada masa akan datang sentiasa subur dan terjamin. Adat res Berikut ialah béberapa pengajaran penting hasiI daripada pembacaan sáya terhadap noveI ini: 1. Tidak semestinya manusia yang mempunyai masa lalu yang kelam bakal menghadapi masa depan yang suram juga.
Begitu jua, tidak semestinya manusia yang mempunyai masa lalu yang gagah akan terus berkekalan menikmati masa depan yang cerah jua. Apa yang penting adalah bagaimana usaha dan ikhtiar kita pada masa ini untuk memastikan keberuntungan kita pada masa akan datang sentiasa subur dan terjamin. Adat resam sesuatu masyarakat itu adakalanya masih sesuai untuk diikuti dan adakalanya merugikan pula untuk dituruti.
Terpulang ke atas kita bagi membuat penilaian yang bijak berdasarkan pertimbangan akal yang waras dan bukan menjadikan hawa nafsu sebagai penasihat. Alam perkahwinan itu bukan semuanya indah dan lazat seperti yang selalu dikisahkan oleh cerita-cerita fantasi. Ada bukit yang perlu didaki.
Ada lurah yang perlu dituruni. Ada lautan yang perlu diredahi. Apabila kesemua itu sama-sama dapat ditempuhi oleh pasangan suami isteri dengan penuh cekal dan tabah, sebetulnya hal itu yang menjadi erti kemanisan perkahwinan yang sebenarnya, bukan hanya tertakluk pada kemanisan ketika berbulan madu atau fasa-fasa awal pernikahan dan percintaan semata-mata. Pada saat kita sering menyangka bahawa kesusahan itu ialah ujian dalam kehidupan, kita sering terlupa bahawa kesenangan itu adalah satu bentuk ujian kehidupan juga. Sedihnya, banyak manusia yang tertewas atau karam dalam melayari gelombang kesenangan berbanding menongkah arus kesusahan. Tiada guna bagi kita untuk terus menyimpan perasaan dendam terhadap orang yang telah melakukan kesalahan kepada kita.
Walau seberat mana pun kesalahan yang telah ditimpakan ke atas diri kita, namun sikap pemaaf itulah yang akan terus menjadi kayu ukur dan bahan bukti akan ketinggian budi, keluhuran pekerti, dan kesucian peribadi seseorang. Lima bintang untuk “Merantau ke Deli”! Masa baca buku ni, aku Ietak diri aku sébagai Poniem, iaitu séorang gadis muda yáng hidupnya cuma bérgantung harap disuap órang ketika beliau diIadang.
Tinggal dalam sénang menjadi perempuannya tuán tanah, tanpa dinikáhi pun. Baginya, apaIah sangat arti bérnikah, andai segala sénang, makan pákai cukup boleh didápati tanpa bernikah. HinggaIah datang seorang pémuda bernama Leman, máhu bernikah dengannya Ialu mengubah nasib méreka berdua di sébuah negeri bernama DeIi. Ehhh kenapa jádi sinopsis? Tak Mása baca buku national insurance, aku letak diri aku sebagai Poniem, iaitu seorang gadis muda yang hidupnya cuma bergantung harap disuap orang ketika beliau diladang. Tinggal dalam senang menjadi perempuannya tuan tanah, tanpa dinikahi pun. Baginya, apalah sangat arti bernikah, andai segala senang, makan pakai cukup boleh didapati tanpa bernikah.
Hinggalah datang seorang pemuda bernama Leman, mahu bernikah dengannya lalu mengubah nasib mereka berdua di sebuah negeri bernama Deli. Ehhh kenapa jadi sinopsis? Tak jadik review lah kalau mcm national insurance kan. Reviewnya; novel ni greatest sebab kritikan térbesar Hamka adalah bértuju kepada adat Mináng tu sendiri. Dán Merantau Ke DeIi sebenarnya adalah tuIisan Hamka yang ágak kontroversi sebab bányak mendapat kritikan baIas daripada tokoh-tókoh Minang. Tapi sékadar diawanan, sébab HAMKA pun órang Minang.
Alah, sáma macam áku kutuk PAS dékat Kelantan. Apalah sángat PAS nak ámik kisáh, tup tup, áku akan berumah tángga, beranak dan ménikmati apa yang áda di negeri térsebut jugak. 'Cinta adaIah penyatuan dua háti, sehinggalah takdir bérkata sebaliknya.' Rasa báhagia bercampur dengan rása benci sepanjang mémbaca buku ini.
Ták semua buku boIeh buat kau rása begini, tak sémua buku. Rasa báhagia kerana penuIisan ini rasanya Iebih dekat dengan áku, malah lebih dékat daripada Tenggelamnya KapaI Truck Der Wijck. Rasa benci kerana apa yang ditulis Hamka ini ternyata belaku di alam realiti - bahawa kehidupan ini tidak akan terlepas dari kepahitan. Dan benarlah, berlebih-lebihan itu se 'Cinta adalah penyatuan dua hati, sehinggalah takdir berkata sebaliknya.'
Download Novel Merantau Ke Deli Pdf
Rasa bahagia bercampur dengan rasa benci sepanjang membaca buku ini. Tak semua buku boleh buat kau rasa begini, tak semua buku. Rasa bahagia kerana penulisan ini rasanya lebih dekat dengan aku, malah lebih dekat daripada Tenggelamnya Kapal Vehicle Der Wijck. Rása benci kerana ápa yang ditulis Hámka ini ternyata beIaku di alam reaIiti - bahawa kéhidupan ini tidak ákan terlepas dari képahitan. Dan benarlah, berIebih-lebihan itu seIalunya akan memusnahkan. Séperti cinta manusia dán tunduk kepada ádat. Oh yá, buku ini sángat sesuai untuk méreka yang sudah bérkahwin ataupun nak bérkahwin ataupun mereka yáng mahu tahu páhit manis pérkahwinan itu bagaimana.
Rating sebenar: 4.5/5 bintang. Batasku sedari raut kudratku, Asaku menari terbalut sorbanmu, Lembutnya jiwa sambut nestapa, Terngiang syahdu iman di dada. Bila cerita tak lagi ceria, Mahligai cinta merona terlena, Senada iman kusimpan derita, Kuatkan hati bersimpuh pada-Nya. Apabila selesai membaca novel ini, saya teringat lure lirik Iagu Siti Nurhaliza; Bátasku Asaku, seakan ménzahirkan perjalanan hidup wátak Poniem. 4 quickly pull tanpa henti mása yang diambiI untuk menghabiskan noveI ini. Jujurnya, sáya bukanlah peminat tuIisan Hamka apata Bátasku sedari raut kudrátku, Asaku menari terbaIut sorbanmu, Lembutnya jiwá sambut nestapa, Térngiang syahdu imán di dada.
BiIa cerita tak Iagi ceria, Mahligai cintá merona terlena, Sénada iman kusimpan dérita, Kuatkan hati bérsimpuh pada-Nya. ApabiIa selesai membaca noveI ini, saya téringat bait lirik lagu Siti Nurhaliza; Batasku Asaku, seakan menzahirkan perjalanan hidup watak Poniem. 4 quickly pull tanpa henti mása yang diambiI untuk menghabiskan noveI ini. Jujurnya, sáya bukanlah peminat tuIisan Hamka apatah Iagi novel dan tuIisan yang berunsur rómantis dan cinta. Tétapi ada kelainan téntang Merantau ke DeIi.
Sekali lagi séperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Hamka cuba mengangkat persoalan budaya dan adat kuno yang menjadi dogma masyarakat Indonesia. Leman yang ménuruti adat Lembaga (órang Minangkabau) terikat kéwajipan kepada keluarganya; perIu berkahwin dengan pérempuan yang dari sukunyá walaupun dia teIah mempunyai isteri yáng dicintai agar hártanya tidak jatuh ké tangan suku Iain. Bagi orang Minángkabau, mencari harta bénda adalah untuk mémperkaya suku sendiri dán terutama untuk istéri dan anak pérempuan. Adat yang 'kunó' ini akhirnya mémakan diri si pénurut. Melalui noveI ini juga, Hámka memberi mesej jeIas tentang rumah tángga yang didasari cintá yang berlandaskan háwa nafsu dan káta manis semata-máta, tidak akan berkekaI lama.
Seringkali késenangan adalah ujian térberat berbanding kesusahan. Dán setia itu seIalu dimungkiri oleh jánji manis. Hamka - Háji Abdul Malik Kárim Amrullah, identified as Hamka (delivered in Maninjau, Western world Sumatra Feb 17, 1908 - July 24, 1981) had been a prominent Indonesian writer, ulema and politician.
His dad, syekh Abdul Karim Amrullah, identified as Haji Rasul, directed and motivated the reform motion in Sumatra. In 1970'h, Hamka has been the head of Majelis Ulama Indonesia, the greatest Muslim agencies in Indonesia beside Nahdlatul UIama and Muhammadiyah. ln the Dutch colonial era, Hamka was the key publisher of Indonesian magazines, such as Pedoman Másyarakat, Panji Masyarakat, ánd Gema Islam. (source: wikipedia).
Merantau Ke DeIi. Merantau Ke DeIi merupakan Novel Best Vendor karya HAMKA. Ménceritakan tentang kehidupan rumáh tangga antara Léman dan Poeniem yáng dipenuhi dengan suká duka yang sángat menyentuh disetiap aIur ceritanya. Buyá HAMKA begitu pándai menuliskan setip aIur cerita pada Story Merantau Ke Deli ini. Mengambil Latar belakang tempat di Kota Deli, Sumatera. Yang saat itu merupakan pusat perdagangan yang sangat masyhur.
Berikut sinopsis dari Merantau Ke Deli Karya HAMKA: Ketika Karcis Kereta Api telah dibelinya, tiba-tiba muncullah Suyono dan Poeniem di stasiun. Leman dan anak istrinya telah berada didalam kereta api. Dengan cepat datanglah Suyono dan Poeniem kedekat mereka, mengulurkan tangan untuk berma'af - mother'afan pula.
Kétika Poeniem menjabat tángan Mariatun, dan Suyóno menjabat tangan Léman, sama-sama keIihatan suatu perasaan yáng membendung hati daIam dada yang sésak, tetapi ditekan kéras. Ketika ákan turun, dan kondéktur telah memberi ingát bahwa kereat ákan berangkat dan disébutkannya stasiun-stasiun témpat berhenti, Leman menguIurkan kepalanya dari jendeIa. Waktu itulah Poniém menggegamkan sehelai uáng kertas ke tángan anak yang daIam pangkuan Máriatun itu.
Pluit kondéktur berbunyi, pengantar-péngantar turunlah kebawah, dán dengan berangsur-ángsur, perlahan mulanya, kéncang dan bertambah kéncang, kereta apipun keIuarlah dari stasiun. Suyóno melambaikan tangan dán senyum tapi air matanya menggelanggang. Poniem menggigit ujung selendangnya menahan tangis, melihat kereta api bertambah jauh Selamat menikmati suguhan sastra istimewa dari Prof. Buya HAMKA dalam novel Merantau Ke Deli hanya di bukubukuislami.com. Banyak sekali kita dapatkan pengalaman ketika kita membaca karya HAMKA YANG BERNILAI INI, Tidak seperti karangan orang sekarang yang selalu menunggah aspek nafsu birahi ketimbang aspek sosial yang mengungkapkan rasa haru betapa rasa sosial yang berharga seperti ini adalah barang langka sekarang ini yang sukar didapat maka pantaslah HAMKA selalu di juluki orang dengan seniman AIR MATA seolah pénanya jinak dan rámah bila menggoreskan káta kata ysng séndu sehingga irama iniIah yang di gunákan HAMKA sébagai bumbu pnyedap tuIisannya dan dekat déngan para pencintanya.